PERILAKU PRODUSEN
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perilaku Produsen” ini
dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami pengertian
perilaku produsen yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati
dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia
organisasi perusahaan.
Penyusun membuat makalah ini dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Terima
Kasih,
DAFTAR ISI
Lembar
Judul…………………............................................ 1
Kata Pengantar……………………...................................... 2
Daftar Isi……………………………................................... 3
Kata Pengantar……………………...................................... 2
Daftar Isi……………………………................................... 3
Bab I Pendahuluan :
1.1
Latar Belakang…………………............................... 4
1.2 Rumusan Masalah…………..……............................ 5
1.3 Tujuan Penulisan……………………........................ 5
1.2 Rumusan Masalah…………..……............................ 5
1.3 Tujuan Penulisan……………………........................ 5
Bab II Pembahasan:
2.1
Perilaku
Produsen........................................................ 6
2.2
Produsen Dan Fungsi Produksi.................................... 7
2.3 Tujuan
Produksi........................................................... 8
2.4 Contoh
Produsen Yang Merugikan.............................. 8
2.5
Peranan Produksi Pada Perilaku Produsen................... 9
2.6
Produsen
Optimal......................................................... 10
2.7 Least
Cost Combination................................................ 12
2.8 Contoh
Kasus................................................................ 12
Bab III Penutup :
3.1
Kesimpulan....................................................... 14
Daftar
Pustaka........................................................... 15
1.1 Latar Belakang
Dalam
mengenal Produsen kita perlu
mempelajari perilaku produsen sebagai
perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Dengan demikian berarti pula
keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam
memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri
pribadinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang permasalahan yang ada, maka
dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian
Produsen dan Fungsi produksi ?
2. Menjelaskan
Produksi Optimal ?
3. Pengertian
Least Cost Combination ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah:
1. Memahami
pengertian produsen
2. Agar mahasiswa
dapat menjelaskan fungsi produksi
3. Dapat
mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan produksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa
bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut
pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan
mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik
bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya
berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan
untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari
keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari
dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
sebagai berikut :
- Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan
penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau
apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
- Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa
ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal,
maupun manusia.
- Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib
mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
- Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan
bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana
atau justru sebaliknya
2.2 Produsen dan Fungsi Produksi
Pengertian Produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk
dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk
menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept),
bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang
dihasilkan dalam suatu periode waktu
tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Seorang produsen atau pengusaha
dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1) berapa output yang harus diproduksikan, dan
2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor
produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan
secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut
digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha
selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum,
2) bahwa produsen atau pengusaha
beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses
produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor
produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa
memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Dalam teori ekonomi, sifat fungsi
produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum
yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum
Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum
ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input
ditambah sedang input-input
yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari
setiap tambahan satu unit input
yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian
seterusnya menurun jika input
tersebut terus ditambahkan.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input)
dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi,
jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu
komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output
dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang
lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga
kerja.
Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai
berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah
barang yang dihasilkan (quantity)
F =
symbol persamaan (function)
L =
tenaga kerja (labour)
R = kekayaan
alam (resources)
C = modal
(capital)
T = teknologi (technology)
Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang
sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan
perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.
2.3 Tujuan Produksi
Sudah jelas tujuan produksi yang
menjadi motif utama yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Laba
dalam arti sederhana adalah total penerimaan dan total pengeluaran.Selain dari
itu tujuan produksi ialah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai
suatu kemakmuran.
2.4
Contoh Perilaku
Produsen yang Merugikan Masyarakat
Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat
berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima
masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang,
sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan
harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena
harga yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Adapun ciri-cirinya antara lain:
1) Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
2) Kurang memperhatikan kualitas barang
3) Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
4) Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
5) Tidak taat membayar kewajiban pajak.
1) Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
2) Kurang memperhatikan kualitas barang
3) Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
4) Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
5) Tidak taat membayar kewajiban pajak.
Contoh perilaku produsen :
1. Produsen
mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
2. Produsen
memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah
yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
3. Produsen
mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga
ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun
akan ikut naik.
4. Selain
produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga
menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak
diminati oleh masyarakat.
5. Produsen
juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu
untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
6. Produsen
juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di
gudang atau biasa disebut cuci gudang.
2.5 Peranan Produksi Pada Perilaku
Produsen :
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi
asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
- Alam.
Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan,
barang tambang.
- Tenaga
kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak
akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian (skill).
2.6 Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang
penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam
menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga
macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang
dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan
penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk
diterapkan pada perusahaan.
Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang
sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan
adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan
biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing
alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah
biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak.
Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan
ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy
(EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan
total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya
biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang
dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi
dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan
produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan
asumsi sbb :
1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi
yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan
persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat
persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang
Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal
hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada
prinsipnya dapat digolongkan sbb :
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi
jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up
cost).
2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang
bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per
periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya
yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk
penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya
2.7 Least Cost Combination
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output
tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan
tingkat output yang sama.
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K
agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat
penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva
isooquant.
Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi
faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos
tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga
masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk
membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga
input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C
2.8 CONTOH KASUS
Bagi Anda
pengguna iPhone, mungkin sudah begitu mengenal yang namanya Apple App Store. Apple App
Store merupakan sebuah platform distribusi aplikasi digital yang dikembangkan dan
dikelola oleh Apple Inc untuk iOS. Pasarnya iOS ini memungkinkan pengguna untuk
mencari dan men-download aplikasi
dari iTunes Store yang dikembangkan dengan SDK (Software Development Kit) iOS
atau SDK Mac dan dipublikasikan melalui Apple Inc. Aplikasi yang
tersedia ada yang bersifat gratis tetapi ada juga yang sifatnya berbayar.
Aplikasidapat di-download langsung
ke perangkat pengguna atau di-download ke
PC /Mac melalui iTunes.
Apple App Store didirikan dan
dibuka sebagai pasar market iOS pada tanggal 10 Juli 2008 melalui sebuah update
iTunes. Lalu pada tanggal 11 Juli, iPhone 3G yang datang dengan iOS 2.0.1
diluncurkan dengan sistempreloaded yang
didukung oleh Apple App Store. Firmware baru iOS 2.0. untuk iPhone dan iPod
Touch juga disediakan melalui iTunes. Sekitar tanggal 6 bulan Juni 2011,
setidaknya ada 425.000 aplikasi resmi dari pihak ketiga yang tersedia di Apple
App Store.
Apple App Store
dapat diakses dari iPhone, iPod Touch dan
iPad melalui aplikasi iOS dengan nama yang sama. Layanan market ini juga merupakan satu-satunya cara
bagi pengguna produk Apple untuk bisa men-download aplikasi asli ke perangkat iOS tanpa
harus melakukanjailbreaking.
Pada bulan
Februari 2011, Apple mengumumkan layanan barunya yang berbasis langganan, di
mana memungkinkan para developer untuk mengatur perpanjangan dan harga
langganan secara bebas. Layanan baru dari Apple App Store tersebut memungkinkan developer untuk menjual konten secara langsung
melalui aplikasi mereka, serta memungkinkan pengguna untuk menerima konten baru
selama periode waktu tertentu.
Sekitar tanggal
10 Juli 2008, CEO Apple, Steve Jobs mengatakan kepada USA Today bahwa Apple App
Store tekah diisi oleh 500 aplikasi pihak ketiga untuk iPhone dan iPod Touch, dan dari
jumlah tersebut sekitar 25% nya bersifat bebas. Berbeda dengan aplikasi standar
yang telah built-in pada iPhone, aplikasi download dari Apple App Store dapat dihapus
oleh penggunanya suatu hari nanti.
Para pesaing
Apple lainnya pun memiliki market sendiri untuk aplikasi-aplikasi mobile-nya.Sebut
saja Palm Inc yang memiliki toko aplikasi yang mirip dengan Apple App Store
untuk perangkat Palm dengan mengumumkan App Catalog untuk webOS pada Palm Pre
yang dirilis pada tanggal 6 Juni 2009.
Platform lainnya
adalah Android Market yang digunakan oleh perangkat yang hubungannya dengan
sistem operasi Google Android. Microsoft juga merilis Windows Phone Marketplace,
sebuah toko aplikasi untuk platform Windows Phone mereka.
Selain nama-nama
di atas, tercatat juga nama perusahaan lain yang diklaim menyerupai Apple App
Store, seperti Nokia dengan Ovi Store, Samsung dengan Samsung Apps terutama
untuk memenuhi OS Bada sendiri, lalu RIM yang meluncurkan BlackBerry App World.
[MG]
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seluruh
materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha
untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat
tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep
penting dalam perilaku produsen yaitu :
1.
Faktor Produksi
2.
Fungsi Produksi
3.
Law of diminishing returns
4.
Least Lost Combination
Perilku produsen juga mengajarkan kita
untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan produsen
dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil karena
selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen
juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.
Produsen adalah orang yang
menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan demi
tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia,Dengan demikian Produsen itu memiliki
tujuan tertentu untuk menjadikan produksi mereka yang optimal dan mempunyai
harga yang kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
2ka12
Nama Kelompok
:
Arwin Avid 11111212
Dimas Napolio
12111123
Ibnu Sena D 13111435
Mahardika Aryaguna
14111242
Rangga Septa H
15111873
Septian Hidayat
16111690
UNIVERSITAS GUNADARMA